Senin, 02 Desember 2013

Miskonsepsi Kesetimbangan Kimia


MISKONSEPSI DARI KESETIMBANGAN KIMIA
MISKONSEPSI
SUJECT
KONSEP YANG TEPAT
Menentukan jumlah mol ataupun kosentrasi bila siswa diberikan molaritas ataupun dalam pengguanaan volume.
Menggunaan Tetapan Kesetimbangan
Jumlah mol ataupun konsentrasi adalah sama dengan molaritas, karena molaritas meruapakan konsentrasi dengan satuan mol/L dan penentuan tergantung koefisien pada produk adan reaktan pada reaksi setimbang.
Menetukan makna Kc dan Kp dengan beranggapan Kc adalah untuk kesetimabangan suhu yang tetap dan Kp adalah untuk perubahan pada tekanan.
Persamaan Tetapan Kesetimbangan
Kc adalah lambang dari Hukum Kesetimbangan atau Hukum Aksi Massa dimana bunyi Hukumnya adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat diruas kanan dibagi dengan hasil kali kesetimbangan zat diruas kiri, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, mempunyai harga tertentu pada suhu tertentu.
Kp adalah tetapan kesetimbangan yang berdasarkan tekanan parsial yang disebut juga dengan tetapan kesetimbangan tekanan parsial.
Perubahan suhu,volume dan tekanan jika ditambahkan atau dikurangkan bahkan ada siswa beranggapan tidak akan mengalami perubahan suatu kesetimbangan.
Asas Le Chatelier
Perubahan suhu, volume dan tekanan akan mengubah konsentrasi kesetimbangan suatu reaksi yaitu :
·         Penambahan suhu dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm sedangkan jika suhu dturunkan maka reaksi akan bergerak ke arah reaksi eksoterm.
·     Ketika volume diperkecil, akan mengakibatkan konsentrasi (rapatan) bertambah dan akan bergeser ke arah yang koefisiennya terkecil sedangkan volume diperbesar akan mengakibatkan konsentrasi (rapatan) berkurang dan akan bergeser ke arah koefisiennya terbesar
·     Ketika tekanan diperbesar akan bergeser ke arah yang koefisien terkecil sebaliknya tekanan diperkecil akan bergeser ke arah yang koefisien terbesar
Katalis mengarah pada produk hasil yang lebih tinggi


Pengaruh Katalis
Katalis memperbesar laju reaksi karena akan menurunkan energi pengaktifan. Penurunan energi pengaktifan tersebut akan berlaku untuk kedua arah.
Penambahan atau pengurangan komponen berupa padatan ataupun cairan murni akan mempengaruhi kesetimbangan dan perubahan tekanan dan volume akan mempengaruhi konsentrasi padatan atau cairan murni


Pengaruh komponen padatan dan cairan murni
Penambahan komponen yang beruapa larutan atau gas akan mempengaruhi kerapatan antarpartikel dalam campuran dan penambahan atau pengurangan komponen berupa padatan ataupun cairan murni tidak akan mempengaruhi kesetimbangan dan tekanan dan volume hanya akan mempengaruhi konsentrasi pada gas.
Kesetimbangan tidak akan mempengaruhi dalam laju reaksi dan membedakan antara rate (kecepatan) dan luas reaksi
Waktu untuk mencapai kesetimbangan
Cepat lambatnya suatu reaksi mencapai kesetimbangan tergantung pada laju reaksi, semakin besar laju reaksi, semakin cepat reaksi mengalami kesetimbangan dan dengan besarnya luas akan mempercepat kesetimbangan.
Saat terjadi kesetimbangan, tidak terjadi reaksi sampai ada penambahan
dari luar.

Kesetimbangan Dinamis
Pada saat kesetimbangan tercapai,
reaksi tetap berlangsung. Miskonsepsi semacam ini merupakan bentuk
miskonsepsi dialek, karena berasal dari kata kesetimbangan atau seimbang yang sudah dikenal siswa dalam kehidupan sehari-hari, yang
berarti setara dan diam


Miskonsepsi Kesetimbangan Kimia


MISKONSEPSI DARI KESETIMBANGAN KIMIA
MISKONSEPSI
SUJECT
KONSEP YANG TEPAT
Menentukan jumlah mol ataupun kosentrasi bila siswa diberikan molaritas ataupun dalam pengguanaan volume.
Menggunaan Tetapan Kesetimbangan
Jumlah mol ataupun konsentrasi adalah sama dengan molaritas, karena molaritas meruapakan konsentrasi dengan satuan mol/L dan penentuan tergantung koefisien pada produk adan reaktan pada reaksi setimbang.
Menetukan makna Kc dan Kp dengan beranggapan Kc adalah untuk kesetimabangan suhu yang tetap dan Kp adalah untuk perubahan pada tekanan.
Persamaan Tetapan Kesetimbangan
Kc adalah lambang dari Hukum Kesetimbangan atau Hukum Aksi Massa dimana bunyi Hukumnya adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat diruas kanan dibagi dengan hasil kali kesetimbangan zat diruas kiri, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, mempunyai harga tertentu pada suhu tertentu.
Kp adalah tetapan kesetimbangan yang berdasarkan tekanan parsial yang disebut juga dengan tetapan kesetimbangan tekanan parsial.
Perubahan suhu,volume dan tekanan jika ditambahkan atau dikurangkan bahkan ada siswa beranggapan tidak akan mengalami perubahan suatu kesetimbangan.
Asas Le Chatelier
Perubahan suhu, volume dan tekanan akan mengubah konsentrasi kesetimbangan suatu reaksi yaitu :
·         Penambahan suhu dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm sedangkan jika suhu dturunkan maka reaksi akan bergerak ke arah reaksi eksoterm.
·     Ketika volume diperkecil, akan mengakibatkan konsentrasi (rapatan) bertambah dan akan bergeser ke arah yang koefisiennya terkecil sedangkan volume diperbesar akan mengakibatkan konsentrasi (rapatan) berkurang dan akan bergeser ke arah koefisiennya terbesar
·     Ketika tekanan diperbesar akan bergeser ke arah yang koefisien terkecil sebaliknya tekanan diperkecil akan bergeser ke arah yang koefisien terbesar
Katalis mengarah pada produk hasil yang lebih tinggi


Pengaruh Katalis
Katalis memperbesar laju reaksi karena akan menurunkan energi pengaktifan. Penurunan energi pengaktifan tersebut akan berlaku untuk kedua arah.
Penambahan atau pengurangan komponen berupa padatan ataupun cairan murni akan mempengaruhi kesetimbangan dan perubahan tekanan dan volume akan mempengaruhi konsentrasi padatan atau cairan murni


Pengaruh komponen padatan dan cairan murni
Penambahan komponen yang beruapa larutan atau gas akan mempengaruhi kerapatan antarpartikel dalam campuran dan penambahan atau pengurangan komponen berupa padatan ataupun cairan murni tidak akan mempengaruhi kesetimbangan dan tekanan dan volume hanya akan mempengaruhi konsentrasi pada gas.
Kesetimbangan tidak akan mempengaruhi dalam laju reaksi dan membedakan antara rate (kecepatan) dan luas reaksi
Waktu untuk mencapai kesetimbangan
Cepat lambatnya suatu reaksi mencapai kesetimbangan tergantung pada laju reaksi, semakin besar laju reaksi, semakin cepat reaksi mengalami kesetimbangan dan dengan besarnya luas akan mempercepat kesetimbangan.
Saat terjadi kesetimbangan, tidak terjadi reaksi sampai ada penambahan
dari luar.

Kesetimbangan Dinamis
Pada saat kesetimbangan tercapai,
reaksi tetap berlangsung. Miskonsepsi semacam ini merupakan bentuk
miskonsepsi dialek, karena berasal dari kata kesetimbangan atau seimbang yang sudah dikenal siswa dalam kehidupan sehari-hari, yang
berarti setara dan diam


Tugas Filsafat Pendidikan


Tugas Filsafat Pendidikan Sains

 





DOSEN PENGAMPU
PROF. DR. BELFERIK MANULLANG

MAHASISWA
HERLIYANDU SORAYA GULTOM
8 1 2 6 1 4 1 0 0 8
PENDIDIKAN KIMIA A

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

Tugas Filsafat Pendidikan
1. Mengapa kehidupan manusia semakin kacau menurut kajian filosofis. Jelaskan menurut pandangan Suparlan.
Jawaban: Kehidupan manusia semakin kacau menurut kajian filosofis menurut pandangan Suparlan kerena sikap ego-oportunis materialistis yang begitu menghegemoni ruang kesadara dan pikiran manusia dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk mencapai kebuasan nafsu kemanusiannya yang tidak terkendali. Kehidupan manusia cenderung tidak positip lagi mementingkan kehidupan pribadi (Individual) dan tidak bermanfaat bagi kehidupan secara universal.  Ilmu pengetahuan itu digunakan secara membabibuta demi kepuasan nafsu belaka, maka hal itu mengakibatkan kekacauan bagi kehidupan manusia dan sikap eksploitatif baik terhadap dirirnya sendiri, sesamanya, masyarakat, alam lingkungannya dan bahkan terhadap Tuhan Sang Pencipta sendiri.
2. Bandingkanlah orientasi hidup guru dengan orientasi kualitatif materialistik dan orientasi kualitatif spiritual menurut Suparlan
Jawaban: Orientasi hidup guru dengan orientasi kuantitatif materialistik adalah illmu pengetahuan yang disampaikan guru bersifat praktis dan teknis. Guru sebagai penyampai informasi dalam hal ini ilmu pengetahuan dan hanya sebatas itu. Seorang guru menyampaikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya sebagai tanggung jawab dan selesai melakukan tanggungjawab guru mendapat imbalan (gaji) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu kebutuhan akan hal-hal atau barang-barang yang bersifat nyata, konkrit dan khusus.
Orientasi hidup guru dengan orientasi kualitatif spiritual adalah ilmu pengetahuan yang di sampaikan oleh guru sebagai seorang pendidik berdasarkan konsep-konsep dan teori-teori yang bersifat universal yang memiliki pandangan hidup. Seorang guru bukan hanya bertanggung jawab sebagai transfer ilmu pengetahuan tetapi memiliki tanggungjawab terhadap karakter dan etika moral siswa., sehingga ilmu pengetahuan yang dimilikinya/diterima bermanfaat dalam hal yang positip jika dikendarai dan dikerjakan oleh orang yang bertanggung jawab secara moral dan keilmuan untuk menyejahterahkan manusia.


3. Jelaskan tiga tingkatan berfikir ilmiah menurut Suparlan. Berikan contoh dan mana yang paling ideal.
Jawaban:  Tingkatan berfikir ilmiah menurut Suparlan:
1.  Pengetahuan Filosofis Substansial : Pengetahuan yang didasarkan pada pendekatan apakah ilmu pengetahuan itu?, yang membutuhkan jawaban berupa hakikat (isi arti hakiki) yaitu berupa pengetahuan substansial mengenai ilmu pengetahuan. Mempelajari segala macam jenis, bentuk dan sifat ilmu pengetahuan menurut segi yang paling hakiki.
2. Pengetahuan Ilmiah Teoritis : Untuk mencapai kebenaran yang objektif (ilmiah), metode dan sistem apa pun yang dipergunakan harus berdasar pada objek forma yang bersifat ontologis interdistpliner dan multidisipliner.
3. Pengetahuan Ilmiah Praktis : Ilmu pengetahuan merupakan sublimasi atau intisari dan berfungsi sebagai pengendali moral daripada pluralitas keberadaan ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu pengetahuan berfungsi sebagai bidang studi filsafat praktis dan bersifat normatif, maka filsafat ilmu pengetahuan berkepentingan pada nilai kebenaran ilmiah dan kegunaannya.
Contoh: Handphone
              Berfiikir filosofis               : Barang elektronik telepon genggam
              Berfikir Teoritis                  : Alat komunikasi
              Berfikir Praktis                  : Gaya hidup
Yang paling ideal dari dari tingkatan berfikir tersebut adalah berfikir teoritis.
4. Jelaskan apabila manusia menjadi bagian dari masalah dan apabila menjadi solusi masalah menurut Sukidi.
Jawaban: Apabila manusia menjadi bagian dari masalah saat manusia mengalami krisis spritual, kegelisahan spritual, problem spritual. Tidak ada lagi hal  baik yang dilakukan dalam kehidupan. Justru sebaliknya lebih terbiasa dengan hal-hal yang buruk, hal itu menjadikan hidup kita terpental jauh kepinggiran eksistensi diri yang dalam bahasa teori keagamaan dinisbatkan dengan terpentalnya diri dari Tuhan. Saat kita sudah memutuskan hubungan diri dengan Tuhan, kita justru bangga dan bahkan sombong dengan kebangaan semu dan palsu.
Apabila manusia menjadi solusi dari masalah saat manusia saat manusia memanfaatkan hidupnya untuk melayani. Hidup bermakna menjadi visi hidup alternatif ditengah meluasnya problema-problema spiritual. Sikap dan perilaku memberikan pengaruh yang positip, yang dimulai dengan menertibkan hidup secara pribadi berdasarkan prinsip tunggal sehingga setiap perilaku sehat dan efektif. Jika hal ini dilakukan, maka akan mendapatkan respek dan menjadi seorang yang berpengaruh. Manusia spritual adalah buah dari produk kecerdasaan spiritual yang sukses membimbing hati manusia menjadi benar dan bercahaya, sehingga mewujud dalam perilaku arif dan bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.  Yang membedakan baik buruknya manusia adalah hatinya. Hati merupakan wadah bertemu dan terintegrasinya “realitas eksistensi material” dengan “ realitas spiritual” yang menjadi pusat diri dan pusat kecerdasan.
5. Jelaskan makna The Spirit of Goodness bagi seorang guru.
Jawaban: Guru adalah sebutan teladan bagi suatu proses. Dalam artian Guru dianggap memiliki karakter khusus dari antara profesi yang ada. The spririt of Goodness menurut saya merupakan nyawa dari peran guru itu sendiri khusunya dalam konteks proses pendidikan dalam rangka memanusiakan manusia untuk kemaslahatan. Sesuai dengan pandangan pendidikan di Indonesia Tut Wuri Handayani yaitu memberi kebebasan kepada yang diajar untuk berjalan di depan dengan tetap dituntun oleh guru dari belakang, merupakan satu gambaran sebuah kebijaksanaan yang turut memaknai guru adalah The Spirit of Goodness.


Tugas Filsafat Pendidikan


Tugas Filsafat Pendidikan Sains

 





DOSEN PENGAMPU
PROF. DR. BELFERIK MANULLANG

MAHASISWA
HERLIYANDU SORAYA GULTOM
8 1 2 6 1 4 1 0 0 8
PENDIDIKAN KIMIA A

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

Tugas Filsafat Pendidikan
1. Mengapa kehidupan manusia semakin kacau menurut kajian filosofis. Jelaskan menurut pandangan Suparlan.
Jawaban: Kehidupan manusia semakin kacau menurut kajian filosofis menurut pandangan Suparlan kerena sikap ego-oportunis materialistis yang begitu menghegemoni ruang kesadara dan pikiran manusia dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk mencapai kebuasan nafsu kemanusiannya yang tidak terkendali. Kehidupan manusia cenderung tidak positip lagi mementingkan kehidupan pribadi (Individual) dan tidak bermanfaat bagi kehidupan secara universal.  Ilmu pengetahuan itu digunakan secara membabibuta demi kepuasan nafsu belaka, maka hal itu mengakibatkan kekacauan bagi kehidupan manusia dan sikap eksploitatif baik terhadap dirirnya sendiri, sesamanya, masyarakat, alam lingkungannya dan bahkan terhadap Tuhan Sang Pencipta sendiri.
2. Bandingkanlah orientasi hidup guru dengan orientasi kualitatif materialistik dan orientasi kualitatif spiritual menurut Suparlan
Jawaban: Orientasi hidup guru dengan orientasi kuantitatif materialistik adalah illmu pengetahuan yang disampaikan guru bersifat praktis dan teknis. Guru sebagai penyampai informasi dalam hal ini ilmu pengetahuan dan hanya sebatas itu. Seorang guru menyampaikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya sebagai tanggung jawab dan selesai melakukan tanggungjawab guru mendapat imbalan (gaji) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu kebutuhan akan hal-hal atau barang-barang yang bersifat nyata, konkrit dan khusus.
Orientasi hidup guru dengan orientasi kualitatif spiritual adalah ilmu pengetahuan yang di sampaikan oleh guru sebagai seorang pendidik berdasarkan konsep-konsep dan teori-teori yang bersifat universal yang memiliki pandangan hidup. Seorang guru bukan hanya bertanggung jawab sebagai transfer ilmu pengetahuan tetapi memiliki tanggungjawab terhadap karakter dan etika moral siswa., sehingga ilmu pengetahuan yang dimilikinya/diterima bermanfaat dalam hal yang positip jika dikendarai dan dikerjakan oleh orang yang bertanggung jawab secara moral dan keilmuan untuk menyejahterahkan manusia.


3. Jelaskan tiga tingkatan berfikir ilmiah menurut Suparlan. Berikan contoh dan mana yang paling ideal.
Jawaban:  Tingkatan berfikir ilmiah menurut Suparlan:
1.  Pengetahuan Filosofis Substansial : Pengetahuan yang didasarkan pada pendekatan apakah ilmu pengetahuan itu?, yang membutuhkan jawaban berupa hakikat (isi arti hakiki) yaitu berupa pengetahuan substansial mengenai ilmu pengetahuan. Mempelajari segala macam jenis, bentuk dan sifat ilmu pengetahuan menurut segi yang paling hakiki.
2. Pengetahuan Ilmiah Teoritis : Untuk mencapai kebenaran yang objektif (ilmiah), metode dan sistem apa pun yang dipergunakan harus berdasar pada objek forma yang bersifat ontologis interdistpliner dan multidisipliner.
3. Pengetahuan Ilmiah Praktis : Ilmu pengetahuan merupakan sublimasi atau intisari dan berfungsi sebagai pengendali moral daripada pluralitas keberadaan ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu pengetahuan berfungsi sebagai bidang studi filsafat praktis dan bersifat normatif, maka filsafat ilmu pengetahuan berkepentingan pada nilai kebenaran ilmiah dan kegunaannya.
Contoh: Handphone
              Berfiikir filosofis               : Barang elektronik telepon genggam
              Berfikir Teoritis                  : Alat komunikasi
              Berfikir Praktis                  : Gaya hidup
Yang paling ideal dari dari tingkatan berfikir tersebut adalah berfikir teoritis.
4. Jelaskan apabila manusia menjadi bagian dari masalah dan apabila menjadi solusi masalah menurut Sukidi.
Jawaban: Apabila manusia menjadi bagian dari masalah saat manusia mengalami krisis spritual, kegelisahan spritual, problem spritual. Tidak ada lagi hal  baik yang dilakukan dalam kehidupan. Justru sebaliknya lebih terbiasa dengan hal-hal yang buruk, hal itu menjadikan hidup kita terpental jauh kepinggiran eksistensi diri yang dalam bahasa teori keagamaan dinisbatkan dengan terpentalnya diri dari Tuhan. Saat kita sudah memutuskan hubungan diri dengan Tuhan, kita justru bangga dan bahkan sombong dengan kebangaan semu dan palsu.
Apabila manusia menjadi solusi dari masalah saat manusia saat manusia memanfaatkan hidupnya untuk melayani. Hidup bermakna menjadi visi hidup alternatif ditengah meluasnya problema-problema spiritual. Sikap dan perilaku memberikan pengaruh yang positip, yang dimulai dengan menertibkan hidup secara pribadi berdasarkan prinsip tunggal sehingga setiap perilaku sehat dan efektif. Jika hal ini dilakukan, maka akan mendapatkan respek dan menjadi seorang yang berpengaruh. Manusia spritual adalah buah dari produk kecerdasaan spiritual yang sukses membimbing hati manusia menjadi benar dan bercahaya, sehingga mewujud dalam perilaku arif dan bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.  Yang membedakan baik buruknya manusia adalah hatinya. Hati merupakan wadah bertemu dan terintegrasinya “realitas eksistensi material” dengan “ realitas spiritual” yang menjadi pusat diri dan pusat kecerdasan.
5. Jelaskan makna The Spirit of Goodness bagi seorang guru.
Jawaban: Guru adalah sebutan teladan bagi suatu proses. Dalam artian Guru dianggap memiliki karakter khusus dari antara profesi yang ada. The spririt of Goodness menurut saya merupakan nyawa dari peran guru itu sendiri khusunya dalam konteks proses pendidikan dalam rangka memanusiakan manusia untuk kemaslahatan. Sesuai dengan pandangan pendidikan di Indonesia Tut Wuri Handayani yaitu memberi kebebasan kepada yang diajar untuk berjalan di depan dengan tetap dituntun oleh guru dari belakang, merupakan satu gambaran sebuah kebijaksanaan yang turut memaknai guru adalah The Spirit of Goodness.


Tugas Filsafat Pendidikan


Tugas Filsafat Pendidikan Sains

 





DOSEN PENGAMPU
PROF. DR. BELFERIK MANULLANG

MAHASISWA
HERLIYANDU SORAYA GULTOM
8 1 2 6 1 4 1 0 0 8
PENDIDIKAN KIMIA A

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

Tugas Filsafat Pendidikan
1. Mengapa kehidupan manusia semakin kacau menurut kajian filosofis. Jelaskan menurut pandangan Suparlan.
Jawaban: Kehidupan manusia semakin kacau menurut kajian filosofis menurut pandangan Suparlan kerena sikap ego-oportunis materialistis yang begitu menghegemoni ruang kesadara dan pikiran manusia dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk mencapai kebuasan nafsu kemanusiannya yang tidak terkendali. Kehidupan manusia cenderung tidak positip lagi mementingkan kehidupan pribadi (Individual) dan tidak bermanfaat bagi kehidupan secara universal.  Ilmu pengetahuan itu digunakan secara membabibuta demi kepuasan nafsu belaka, maka hal itu mengakibatkan kekacauan bagi kehidupan manusia dan sikap eksploitatif baik terhadap dirirnya sendiri, sesamanya, masyarakat, alam lingkungannya dan bahkan terhadap Tuhan Sang Pencipta sendiri.
2. Bandingkanlah orientasi hidup guru dengan orientasi kualitatif materialistik dan orientasi kualitatif spiritual menurut Suparlan
Jawaban: Orientasi hidup guru dengan orientasi kuantitatif materialistik adalah illmu pengetahuan yang disampaikan guru bersifat praktis dan teknis. Guru sebagai penyampai informasi dalam hal ini ilmu pengetahuan dan hanya sebatas itu. Seorang guru menyampaikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya sebagai tanggung jawab dan selesai melakukan tanggungjawab guru mendapat imbalan (gaji) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu kebutuhan akan hal-hal atau barang-barang yang bersifat nyata, konkrit dan khusus.
Orientasi hidup guru dengan orientasi kualitatif spiritual adalah ilmu pengetahuan yang di sampaikan oleh guru sebagai seorang pendidik berdasarkan konsep-konsep dan teori-teori yang bersifat universal yang memiliki pandangan hidup. Seorang guru bukan hanya bertanggung jawab sebagai transfer ilmu pengetahuan tetapi memiliki tanggungjawab terhadap karakter dan etika moral siswa., sehingga ilmu pengetahuan yang dimilikinya/diterima bermanfaat dalam hal yang positip jika dikendarai dan dikerjakan oleh orang yang bertanggung jawab secara moral dan keilmuan untuk menyejahterahkan manusia.


3. Jelaskan tiga tingkatan berfikir ilmiah menurut Suparlan. Berikan contoh dan mana yang paling ideal.
Jawaban:  Tingkatan berfikir ilmiah menurut Suparlan:
1.  Pengetahuan Filosofis Substansial : Pengetahuan yang didasarkan pada pendekatan apakah ilmu pengetahuan itu?, yang membutuhkan jawaban berupa hakikat (isi arti hakiki) yaitu berupa pengetahuan substansial mengenai ilmu pengetahuan. Mempelajari segala macam jenis, bentuk dan sifat ilmu pengetahuan menurut segi yang paling hakiki.
2. Pengetahuan Ilmiah Teoritis : Untuk mencapai kebenaran yang objektif (ilmiah), metode dan sistem apa pun yang dipergunakan harus berdasar pada objek forma yang bersifat ontologis interdistpliner dan multidisipliner.
3. Pengetahuan Ilmiah Praktis : Ilmu pengetahuan merupakan sublimasi atau intisari dan berfungsi sebagai pengendali moral daripada pluralitas keberadaan ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu pengetahuan berfungsi sebagai bidang studi filsafat praktis dan bersifat normatif, maka filsafat ilmu pengetahuan berkepentingan pada nilai kebenaran ilmiah dan kegunaannya.
Contoh: Handphone
              Berfiikir filosofis               : Barang elektronik telepon genggam
              Berfikir Teoritis                  : Alat komunikasi
              Berfikir Praktis                  : Gaya hidup
Yang paling ideal dari dari tingkatan berfikir tersebut adalah berfikir teoritis.
4. Jelaskan apabila manusia menjadi bagian dari masalah dan apabila menjadi solusi masalah menurut Sukidi.
Jawaban: Apabila manusia menjadi bagian dari masalah saat manusia mengalami krisis spritual, kegelisahan spritual, problem spritual. Tidak ada lagi hal  baik yang dilakukan dalam kehidupan. Justru sebaliknya lebih terbiasa dengan hal-hal yang buruk, hal itu menjadikan hidup kita terpental jauh kepinggiran eksistensi diri yang dalam bahasa teori keagamaan dinisbatkan dengan terpentalnya diri dari Tuhan. Saat kita sudah memutuskan hubungan diri dengan Tuhan, kita justru bangga dan bahkan sombong dengan kebangaan semu dan palsu.
Apabila manusia menjadi solusi dari masalah saat manusia saat manusia memanfaatkan hidupnya untuk melayani. Hidup bermakna menjadi visi hidup alternatif ditengah meluasnya problema-problema spiritual. Sikap dan perilaku memberikan pengaruh yang positip, yang dimulai dengan menertibkan hidup secara pribadi berdasarkan prinsip tunggal sehingga setiap perilaku sehat dan efektif. Jika hal ini dilakukan, maka akan mendapatkan respek dan menjadi seorang yang berpengaruh. Manusia spritual adalah buah dari produk kecerdasaan spiritual yang sukses membimbing hati manusia menjadi benar dan bercahaya, sehingga mewujud dalam perilaku arif dan bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.  Yang membedakan baik buruknya manusia adalah hatinya. Hati merupakan wadah bertemu dan terintegrasinya “realitas eksistensi material” dengan “ realitas spiritual” yang menjadi pusat diri dan pusat kecerdasan.
5. Jelaskan makna The Spirit of Goodness bagi seorang guru.
Jawaban: Guru adalah sebutan teladan bagi suatu proses. Dalam artian Guru dianggap memiliki karakter khusus dari antara profesi yang ada. The spririt of Goodness menurut saya merupakan nyawa dari peran guru itu sendiri khusunya dalam konteks proses pendidikan dalam rangka memanusiakan manusia untuk kemaslahatan. Sesuai dengan pandangan pendidikan di Indonesia Tut Wuri Handayani yaitu memberi kebebasan kepada yang diajar untuk berjalan di depan dengan tetap dituntun oleh guru dari belakang, merupakan satu gambaran sebuah kebijaksanaan yang turut memaknai guru adalah The Spirit of Goodness.